28 Agustus 2011

Tradisi malam ganjil 21 dan 27 di bulan Romadhan

Banyak cara untuk menandakan datangnya malam ganjil utamanya malam 21 dan 27 pada malam dibulan romadhan. Mungkin di hampir seluruh wilayah indonesia memiliki ciri khas tersendiri untuk menandai malam tersebut.
Di desa kami tepatnya di hampir seluruh kecamatan batang-batang sumenep memiliki tradisi unik yaitu menandai datangnya malam ganjil 21 dan 27 dengan mengadakan slametan biasanya memotong ayam pada malam 21 dan membuat nasi ketan pada malam 27. dan kemudian bagi yang sudah menikah atau memiliki mertua biasanya akan sowan ke mertua sambil membawa masakan tersebut. Namun tradisi ini semakin memudar seiring dengan waktu padahal sangat disayangkan.
Dan ada masakan yang unik ketika malam 27 yaitu minuman pendamping ketan, yaitu kami menyebutnya dengan sarekaje (minumam srikoyo) yang terbuat dari santan yang dimasak dan dicampur telor ayam. ini yang menimbulkan rasa lebih nikmat pada saat menyantap olahan ketan.

Anda tertarik untuk mencoba olahan ketan + Sarekaje silahkan datang kedesa kami. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar