4 Juni 2010

Korupsi gaya baru : Dana Aspirasi

Saya heran dengan Orang-orang sekarang (DPR) mau korupsi kok pake istilah dana aspirasi segala..., wong sudah jelas mereka duduk saja dibayar, malah minta dana aspirasi, trus dana ( GAJI ) yang mereka dapatkan itu untuk membayar pekerjaan mereka dibidang apa??? wong mereka dibayar memang untuk menyalurkan aspirasi rakyat bukan untuk jualan jamu, heran... saya benar-benar heran... apa mereka tidak punya :maaf hati nurani ya...kok ya tega-teganya mau menari-nari diatas derita rakyat yang kesulitan mendapatkan sembako, pupuk, bbm, pekerjaan, keadilan hukum dan masih banyak kebutuhan rakyat yang belum terpenuhi.

Bapak-bapak yang 1/2 terhormat mohon dipikir dulu dong kalo mau menghabiskan uang negara yang notabene uang rakyat ( rakyat yang bayar pajak bumi dan bangunan, pajak sepeda motor butut, karcis parkir) belum terhitung dana-dana pungli yang tidak masuk pada kantong kas negara... Mohon rakyat yang didahulukan penuhi kebutuhan rakyat dulu bukan malah malah memenuhi nafsu partai atau pribadi-pribadi yang mengaku-mengaku sebagai wakil rakyat padahal suara rakyat jarang sekali didengarkan, padahal kebutuhan rakyat sendiri jarang terpenuhi.
Sangat jarang sekali Bapak/Ibu Dewan turun langsung kelapangan melihat kondisi riil rakyat di pedalaman, pedesaan, dikolong jembatan, dipinggir-pinggir kali, mereka hidup dibawah garis kemiskinan dan di bawah ketakutan akan satpol PP, sungguh ironi ketika negeri masih terlilit hutan trilyunan justru bapak/ibu petinggi mau berleha-leha dengan dana aspirasi.
Tobat .... tobat.....Istighfar...

1 komentar:

  1. Ya begitulah payah negeri ini jika petinggi2nya dipilih berdasarkan popularitas bukan berdasarkan professionalismenya

    BalasHapus