2 April 2010

Ujian Nasional antara ADA dan TIADA

Unas/UN ( Ujian Naional ) Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA) serta SMP telah selesai di laksanakan, pernak pernik persoalan mewarnai pelaksanaan UN ; mulai dari perjokian, jual beli kunci jawaban soal kurang, paket ketukar, siswa gantung diri karena gak ikut ujian atau tengggelam didasar suangai karena kelewat senang telah selesai Ujian dan sebagainya terkadang saya pikir sangat ironi sungguh sangat ironi. Begitu mahalkah pendidikan di indonesia sehigga untuk lulus saja harus beli kuncinya... :D, atau seberapa pantaskah kita bersaing dengan orang2 non negeri tercinta ini jika ijazah saja masih bisa dibeli..??
Tentutnya tanda tanya besar bagi kita semua seberapa siapkah kita menghadapi dunia yang digemor-gemborkan (dunia global) dimana semua orang bebas masuk lalu lalang, malang melintang dari negara satu ke negara lain untuk mencari pekerjaan dan tidak menutup kemungkinan negeri kita yang konon" gemah ripah loh jinawi " ini atau jamrudnya katulistiwa akan kedatangan banyak tamu untuk ikut nimbrung dan bersaing dalam hal pekerjaan, siapkah kita bersaing?, mampukah kita menjadi pemenang, atau malah menjadi maaf "pecundang" dinegeri kita sendiri.
Mari kita pikirkan perlukah diadakan UN untuk evaluasi tahap akhir atau kita serahkan pada sekolah masing-masing untuk melulus atau tidak meluluskan siswa-siswinya, tapi tentunya dalam pengawasan pihak-pihak terkait. Semoga ditemukan formula-formula baru yang lebih baik dalam ini sehingga lebih tepat dan bijak dalam hal penentuan kelulusan siswa-siswi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar