28 Juni 2010

Akhirnya Inggris angkat koper dari afrika.

Sungguh sangat menyedihkan ketika negara dengan kualitas para pemain sepakbolanya tidak diragukan lagi apalagi didukung oleh Liga terbaik di eropa bahkan dunia harus angkat koper alias Go Home from afrika, Siapa lagi kalo bukan Inggris yang dikalahkan negeri panser "Jerman" dengan skor menyedihkan 4-1. Meskipun saya bukan pendukung inggris namun saya ikut bersedih apalagi dengan perlakuan tidak adil dari wasit pemimpin pertandingan yang tidak mengesahkan gol kedua inggris yang di lesakkan oleh Lampard. Jika dilihat dari segi penyerangan inggris lebih agresif dimana hampir semua gol jerman lahir dari serangan balik yang memanfaatkan kecepatan berlari dari para pemainnya, ya nggak? tapi memang jerman memiliki kecepatan dan skill individu yang bagus... tapi terlepas dari semuanya bola memang bundar bisa terjadi sebaliknya dari apa yang diperidiksikan...

4 Juni 2010

Korupsi gaya baru : Dana Aspirasi

Saya heran dengan Orang-orang sekarang (DPR) mau korupsi kok pake istilah dana aspirasi segala..., wong sudah jelas mereka duduk saja dibayar, malah minta dana aspirasi, trus dana ( GAJI ) yang mereka dapatkan itu untuk membayar pekerjaan mereka dibidang apa??? wong mereka dibayar memang untuk menyalurkan aspirasi rakyat bukan untuk jualan jamu, heran... saya benar-benar heran... apa mereka tidak punya :maaf hati nurani ya...kok ya tega-teganya mau menari-nari diatas derita rakyat yang kesulitan mendapatkan sembako, pupuk, bbm, pekerjaan, keadilan hukum dan masih banyak kebutuhan rakyat yang belum terpenuhi.

Bapak-bapak yang 1/2 terhormat mohon dipikir dulu dong kalo mau menghabiskan uang negara yang notabene uang rakyat ( rakyat yang bayar pajak bumi dan bangunan, pajak sepeda motor butut, karcis parkir) belum terhitung dana-dana pungli yang tidak masuk pada kantong kas negara... Mohon rakyat yang didahulukan penuhi kebutuhan rakyat dulu bukan malah malah memenuhi nafsu partai atau pribadi-pribadi yang mengaku-mengaku sebagai wakil rakyat padahal suara rakyat jarang sekali didengarkan, padahal kebutuhan rakyat sendiri jarang terpenuhi.
Sangat jarang sekali Bapak/Ibu Dewan turun langsung kelapangan melihat kondisi riil rakyat di pedalaman, pedesaan, dikolong jembatan, dipinggir-pinggir kali, mereka hidup dibawah garis kemiskinan dan di bawah ketakutan akan satpol PP, sungguh ironi ketika negeri masih terlilit hutan trilyunan justru bapak/ibu petinggi mau berleha-leha dengan dana aspirasi.
Tobat .... tobat.....Istighfar...